Minggu, 15 Maret 2009

sekilas Ulead media studio pro

Barusan aku di e-mail minta tutorialnya Ulead media studio pro (UMSP), waduh gimana yah, kalo ngirim lewat e-mail atau di upload ke ziddu, waduh koneksi internetku kayak siput narik traktor, kapan kelarnya, bisa - bisa bandwidthku abis buat ngirim file ini doank, jadi intinya kalo ngirim tutorial lengkap aku ga bisa, yah kalo bisa dateng langsung deh ke tempet aku. Mending nanya-nanya kesulitan penggunaannya dimana, sekiranya aku bisa jawab, tak bantu sebisanya, OK

Nah untuk menjawab permintaan ini mending aku posting aja sedikit demi sedikit tentang UMSP. Ini software pertama aku mengenal dunia digital video editing (DVE), sebenarnya UMSP ga kalah sama Adobe premiere, kaya akan effect, namun kelemahan UMSP adalah dukungan plug in Third party nya, malah saya ga pernah nemuin third party nya, mungkin ini juga salah pihak Ulead sendiri kali yah, kurang begitu mengembangin program ini, buktinya sampe UMSP versi 8 yang release udah lama banget ga pernah ada versi terbarunya. Namun yang mengasikkan dari program ini adalah interface nya yang bisa di bilang user friendly lah untuk sekelas program editing professional, dimana untuk bisa dikatakan sebuah software editing itu professional adalah bisa memenuhi persyaratan dasar seperti kaya akan effect yang parameternya bisa diubah-ubah sesuka hati, bisa nambahin track video dan audio sesuka hati, dan yang paling sangat saya sukai adalah enteng dijalanan di komputerku dibanding adobe premiere, hal lainnya lagi urusan capture mengcapture, bisa mengcapture dengan output berupa MPEG1 atau MPEG2 untuk keperluan VCD/DVD, bandingkan jika kita menggunakan premire yang harus mengcapture dalam format DV, waduh rasanya sia – sia yah menghabiskan ruang hard disk sebanyak itu kalo hanya untuk proyek pembuatan VCD/DVD doank, kecuali untuk keperluan pembuatan broadcasting pertelevisian. Untuk diketahui bahwa mengcapture dalam format DV untuk durasi 1 jam bisa menghabiskan ruang harddisk sebesar 10 G, bandingkan jika kita mengcapture dengan parameter output MPEG2 yang hanya memerlukan ruang harddisk kurang dari 3 G, sia sia kan. Nah yang asiknya lagi di UMSP ada thumbnail effectnya, jadi kita ga bingung dan ga perlu buka satu-satu hanya untuk sekedar tahu fungsi effect yang disediakan, dipantengin aja thumbnailnya pasti tahu guna nya untuk apa, untuk urusan mengubah parameter disediakan keyframe yang bisa kita letakkan di frame yang kita inginin, tinggal kita rubah parameternya, byarrrr… maka kita akan mendapatkan kreasi effect kita sendiri. Oh ya, pada mulanya saya memakai lay out default yang sudah disediakan UMSP namun rasanya lay outnya kurang begitu enak terutama di layar monitoringnya, kecil banget, jadi ada baiknya kita ubah dengan menggeser monitornya keluar dari lay out defaultnya, kecuali kita memakai preview eksternal seperti layar televisi sebaiknya hal ini ga usah dilakukan, ada beberapa tricks yang biasa saya gunakan agar lay outnya bisa lebih nyaman kita gunakan, akan saya posting menyusul OK. Berhubung ini saya mosting udah malem and saya capek banget, saya akan sambung lagi dilain kesempatan tentang tips and triks UMSP. See u.

Adobe Premiera Pro 2.0...?

Adobe Premiere Pro 2.0 (APP) merupakan program standar yang banyak dipakai oleh para editor, keuntungan kita memakai program ini adalah dukungan plug in third party - nya yang banyak dan keren - keren, dan sangat terintegrasi penuh dengan Adobe After Effects (AAE) yang terkenal itu, jadi seumpama kita sedang mengerjakan proyek di premiere dan membutuhkan effect-efect yang ada di AAE maka kita tinggal mengimpor proyek kita di AAE.
Namun perlu diingat berhasil tidaknya proses mengimpor ini sangat tergantung dari resource yang kita gunakan, dalam AAE format yang diperlukan sebagai resource adalah format AVI, sebaiknya berformat DV AVI karena format yang lain seperti MPEG 1 dan MPEG 2 tidak dapat dibaca oleh AAE, ini juga mungkin yang jadi kelemahan AAE.
Beberapa Plug in yang terkenal adalah milik red giant dengan Magic Bullet dan Trapcodenya dan masih banyak lagi bisa kita lihat di websitenya videocopilot. Premiere adalah program yang agak berat, spesifikasi minimum yang diperlukan yaitu komputer berprosesor dual core 2.0 G, core 2 duo semua seri recomended, RAM 1 G dan 2 G recomended, VGA 128 add on PCI Express agar preview dan proses rendernya lebih cepat.

Color Correction yang dimiliki oleh premiere sangat mumpuni, namun saya sendiri jarang menggunakannya karena sangat berat pada saat render, namun color correction sangat cocok kita gunakan untuk pembuatan clip - clip pendek untuk music karena biasanya dalam pembuatan video clip diperlukan sistem warna unnatural, tergantung tema yang diusung dalam video clip itu sendiri, seperti penerapan warna yang condong ke biru, hijau, merah atau bahkan hitam tergantung kretifitas kita dan permintaan client tentunya, namun color corection ini menurut saya tidak cocok digunakan untuk mengejar gambar natural, sebaiknya gambar natural yang baik adalah didapat melalui dukungan dari hardware pada saat kita merekam gambar, gunakanlah kamera yang berkwalitas dan sistem pencahayaan yang bagus agar file resource yang kita dapatkan pada saat mengcapture bisa bagus. untuk pengambilan gambar paling bagus adalah di pagi hari dan sore hari, untuk pengambilan gambar di siang hari hindari sudut pengambilan gambar yang langsung terkena sinar matahari.
untuk titling sendiri disediakan berbagai macam template dan beberapa template sebagai background titling yang bagus -bagus menurut saya, bisa kita pakai dengan sentuhan sedikit transisi agar membuat titling kita lebih atraktif.
Untuk keperluan pembuatan VCD/DVD premiere versi 2.0 sudah menyediakan encoder melalui Adobe Media Encodernya, bahkan bisa langsung kita bakar ke drive ROM kita langsung dari premiere, tapi hal ini jarang saya lakukan, lebih baik dirender dulu dan dibakar memakai program lain seperti Nero atau Ulead Video Studio. Kelemahan yang mendasar yang ada pada premiere adalah tidak bisa mengcapture dalam format output MPEG1 atau MPEG2, harus dicapture dengan format DV dulu, saya ga paham kenapa pihak premiere tidak menyediakan fasilitas ini.
Dalam dunia kerja sebagai editor, menguasai premiere mutlak diperlukan, karena kebanyakan rumah - rumah produksi dan stasiun TV memakai program ini disamping AVID Express dan Final Cut Pro tentunya. Namun untuk keperluan produksi yang dikerjakan dirumah sebaiknya menggunakan Ulead Media Studio Pro 8 atau Sony Vegas karena interfacenya mudah dan menyediakan capture MPEG1 dan 2.
sekian dulu postingan kali ini tentang premiere pro 2.0, untuk tips and triksnya postingannya menyusul.

Sony Vegas Pro, Audio video editor

Sony Vegas Pro adalah sebuah software khusus untuk video dan audio editing. Saat ini Sony Vegas Pro bukan menjadi tandingan Adobe Premire, sementara Sony Vegas Pro memang belum sepopuler Adobe Premire yang didukung begitu banyak plug-in.

Tetapi Sony Vegas Pro memiliki banyak kemudahan yang tidak dimiliki Adobe Premire. Sony Vegas Pro memiliki interface pada panel langsung tampak dilayar dan fitur Drag and Drop. Bahkan dapat mengunakan multiple monitor. Misalnya anda memiliki 2 monitor, sementara 1 monitor digunakan untuk editing, sedangkan monitor lainnya dapat digunakan untuk display hasil video editing.

Dibawah ini beberapa kemampuan dari Sony Vegas Pro :

  • Memiliki interface untuk editing lebih persisi dan mudah. Cukup melakukan drag and drop tanpa harus menyelurusi file untuk menyisipkan file gambar atau video.
  • Sony Vegas Pro memiliki interface yang efisien. Kami mencoba software Sony Vegas Pro dan sudah dapat mengerti beberapa interface dari program dalam hitungan jam saja.
  • Sony Vegas Pro juga mendukung sistem sound 5.1 untuk recording, mix dan lainnya.
  • Untuk mengedit Video DVD, penguna Sony Vegas Pro cukup menarik file DVD dan langsung dapat dipotong dari software Sony Vegas Pro.
  • Dan masih banyak lagi fitur dari Sony Vegas Pro.

Kemudahan seperti apa dari software Sony Vegas Pro


Sebagai contoh, Sony Vegas Pro sudah menyediakan beberapa visual efek. Pemakai software ini cukup men-drag and drop dari efek, langsung ke frame film. Pengaturan tampilan video dan audio, juga dibuat dinamis, misalnya penguna ingin merubah volume suara atau trim / transisi antara 2 gambar video.

Sony Vegas Pro juga memberikan sistem dinamis pada kontrol dengan bentuk kurva di setiap bagian video atau audio, sehingga tingkat volume dapat dinaik turunkan atau efek video dapat menyatu dan terpisah secara mulus tanpa terasa dapat diedit langsung pada computer. Cara kontrol dari software Sony Vegas Pro lebih menghemat waktu , karena tidak perlu mencari efek gambar yang ada dari daftar, dan semua terlihat dari panel program. Penguna cukup memilih bentuk efek yang diberikan dan menyisipkan atau menambah efek pada sebuah frame video.

Banyak lagi kemudahan yang ditawarkan oleh Sony Vegas Pro, seperti efek text dengan scroll seperti tampilan film Hollywood, atau efek text yang melompat dapat disisipkan pada frame film langsung. Bahkan beberapa fitur transisi seperti Picture in Picture atau menyisipkan video kecil didalam frame video besar sangat mudah dilakukan dengan Sony Vegas Pro

Kebutuhan software Sony Vegas Pro


Karena efek yang ada dari Sony Vegas Pro, diperlukan perangat cukup baik agar waktu yang digunakan ketika mengedit video atau audio lebih singkat.

Sementara Sony Vegas Pro memerlukan minimal perangkat seperti dibawah ini

* Microsoft® Windows® XP SP2 or Windows Vista™
* 1 GHz processor (2.8 GHz recommended for HDV)
* 200 MB hard-disk space for program installation
* 600 MB hard-disk space for optional Sony Sound Series Loops & Samples reference library
* 1 GB RAM
* OHCI-compatible i.LINK® connector1/IEEE-1394DV card
(for DV and HDV capture and print-to-tape)
* Windows-compatible sound card
* DVD-ROM drive (for installation from a DVD only)
* Supported CD-recordable drive (for CD burning only)
* Supported DVD-recordable drive (for DVD burning only)
* Supported Blu-ray recordable drive (for Blu-ray burning only)
* Microsoft .NET Framework 3.0
* QuickTime 7.1.6 or later

Result


Karena efek yang ada dari Sony Vegas Pro dilakukan realtime, disarankan perangkat lumayan baik agar tampilan efek dapat langsung terlihat pada mini monitor. Pada test untuk software Sony Vegas Pro dengan 3GHz Core 2 Duo dan 3GB memory. Untuk mengedit video sudah cukup memadai. Kecuali ketika rendering pada fase final untuk membuat master video yang telah diedit memang diperlukan waktu. Ketika proses editing, software begitu cepat tanpa membuang waktu loading gambar. Bahkan efek pada video yang ingin ditampilkan dapat langsung diproses dengan realtime.

Dibawah ini beberapa kemudahan dari kelebihan Sony Vegas Pro

  • Memiliki interface program sangat dinamis, memudahkan operator mengedit video tanpa membuang waktu mencari plug-in yang ada.
  • Kecepatan preview Sony Vegas Pro sangat cepat dan realtime. Operator cukup melihat pada tampilan layar mini untuk melihat efek yang disisipkan.
  • Beberapa plug-in yang ada sudah cukup memadai khususnya bagi visual efek gambar video. Bahkan lebih mudah digunakan dibanding software sejenis yang memerlukan plug-in tambahan.
  • Fasilitas Drag and Drop sangat mempercepat kinerja operator dalam mengedit video.
  • Posisi audio atau video sangat mudah disesuaikan, sesuai waktu frame sebuah video. Misalnya operator ingin.
  • Sony Vegas Pro dapat memanfaatkan keceaptan dari multi core procesor ketika fase final dalam pembuatan video

Sumber : Obengware.com

Tags: ,